Indonesian Free Press -- Komplotan Saracen yang kini tengah menjadi pemberitaan media nasional, diduga kuta turut terlibat dalam pilkada DKI lalu di pihak Ahok.
Sebagaimana dilaporkan situs Suara Nasional, 24 Agustus, Komplotan Saracen (IST) yang suka menyebarkan isu SARA dan adu domba yang telah ditangkap kepolisian, pernah dipakai konsultan politik di Pilkada DKI Jakarta serta kalah jagoannya.
“Desas-desus sebuah konsultan politik membayar orang hidupkan isu SARA agar jagoannya menang di Pilkada DKI dan Jabar. Di DKI sudah keok,” tulis mantan Staf Khusus era Presiden SBY, Andi Arief di akun Twitter @andiarief_
Konsultan politik yang mana yang dimaksud Andi Arief? “Polisi tentu punya informasi banyak soal lembaga konsultan politik yang sudah jauh hari sebelum Pilkada DKI membayar orang mainkan isu SARA,” tulis @andiarief_. @andiarief__ menulis: “Saya sudah mendengar lama lembaga konsultan politik C (Charta Politica?) yang membayar orang untuk memainkan isu SARA agar isu toleransi memenangkan jagonya.”
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Faril Imran mengatakan, kelompok Saracen adalah buzzer yang dibayar untuk menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) bernuansa SARA hingga berita hoax. Mereka memiliki pengikut hingga ratusan ribu akun. Fadil mengatakan motif kelompok tersebut adalah untuk kepentingan ekonomi. Mereka dibayar oleh pemesan untuk menyebarkan berita-berita bohong hingga ujaran kebencian bernuansa SARA yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Tulisan asli silakan klik di sini:
Sebagaimana dilaporkan situs Suara Nasional, 24 Agustus, Komplotan Saracen (IST) yang suka menyebarkan isu SARA dan adu domba yang telah ditangkap kepolisian, pernah dipakai konsultan politik di Pilkada DKI Jakarta serta kalah jagoannya.
“Desas-desus sebuah konsultan politik membayar orang hidupkan isu SARA agar jagoannya menang di Pilkada DKI dan Jabar. Di DKI sudah keok,” tulis mantan Staf Khusus era Presiden SBY, Andi Arief di akun Twitter @andiarief_
Konsultan politik yang mana yang dimaksud Andi Arief? “Polisi tentu punya informasi banyak soal lembaga konsultan politik yang sudah jauh hari sebelum Pilkada DKI membayar orang mainkan isu SARA,” tulis @andiarief_. @andiarief__ menulis: “Saya sudah mendengar lama lembaga konsultan politik C (Charta Politica?) yang membayar orang untuk memainkan isu SARA agar isu toleransi memenangkan jagonya.”
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Faril Imran mengatakan, kelompok Saracen adalah buzzer yang dibayar untuk menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) bernuansa SARA hingga berita hoax. Mereka memiliki pengikut hingga ratusan ribu akun. Fadil mengatakan motif kelompok tersebut adalah untuk kepentingan ekonomi. Mereka dibayar oleh pemesan untuk menyebarkan berita-berita bohong hingga ujaran kebencian bernuansa SARA yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Tulisan asli silakan klik di sini:
Happy Good Day para member setia AGENS128, oke gengs untuk kalian yang sedang mencari situs game online yang lengkap dan memberikan jutaan bonus menarik untuk kalian semua kami menyarankan situs AGENS128 yang bisa kalian mainkan bersama dengan teman teman kalian semua, karena situs AGENS128 merupakan salah satu situs terpercaya SE- INDONESIA dan berapapun kemenangan yang kalian dapatkan akan di bayarkan secara lunas ke dalam rekening kalian semua, jadi jangan ditunggu lagi keberuntungan yang akan menghampiri kalian semua daftarkan diri kalian sekarang juga dan menangkan puluhan juta rupiah hanya bersama AGENS128 sekarang juga.
ReplyDeleteUntuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
BBM : D8B84EE1 atau AGENS128
WA : 0852-2255-5128
Ayo tunggu apalagi !!